Informasi Buku
Blurb
Buku Self Healing ke Tiga karya Alvi Syahrin ini membahas tentang Overthinking. Di dalamnya berisi 45 bab Overthinking yang sering berisik di kepala kita.
Review
Setelah sekian lama, akhirnya aku membaca karya kak Alvi Syahrin lagi! Dulu banget, pas zaman masih sekolah aku pernah baca dua novelnya yang berjudul Dilema: Tiga Cerita untuk Satu Rasa dan Swiss: Little Snow in Zurich, dan aku suka dua novel itu. Alhasil, tumbuhlah rasa penasaran untuk baca non-fiksinya,
Lalu, sebenarnya udah lama banget penasaran sama buku self-help kak Alvi, tapi baru bisa sekarang terealisasi. Untuk cicip bukunya, aku ikut PO buku Overthinking ini yang edisi tanda tangan. Alasan lain beli buku ini juga karena Overthinking ini sangat relate dengan aku yang memang belakangan ini agak terganggu sama overthinking. Sebel banget!
Walaupun... judul lainnya juga sangat menggugah, InsyaAllah jika ada rezeki lebih aku akan beli judul-judul lainnya. Lumayan buat refreshing dan kalau lagi nggak mau baca yang berat-berat.
Secara keseluruhan, isi dari buku ini terbagi menjadi 7 bagian Overthinking yang sering hinggap di kepala kita.
- Overthinking masa depan
- Overthinking merasa nggak berguna
- Overthinking sampai nggak bisa tidur
- Overthinking tentang teman, sahabat, cinta
- Overthinking kalau ternyata nggak dicintai
- Overthinking tentang nilai diri dan kebahagian
- Overthinking kalau overthinking kejadian
Gimana? Hampir relate banget kan dengan yang kita pikirkan? Dan dari 7 bagian itu, isinya dibreakdown lagi sebanyak 45 bab dengan judul-judul pertanyaan overthinking kita.
Saat membaca buku ini, alih-alih baca buku aku malah berasa lagi ngobrol sama penulisnya 👀. Di mana penulis sangat mengerti pemahaman kita, mengerti pikiran kita, mengerti maksud kita, tanpa men-judge.
Apalagi kak Alvi cukup rajin bikin konten di tiktok dan instagramnya tentang isi buku ini. Jadi pengalaman waktu baca tuh juga serasa denger kak Alvi ngomong haha 😆
Baca juga: [Book Review] Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
Tips yang diberikan penulis juga bukan tipe yang menggurui harus ini-itu, dan nggak tau kenapa enak banget dengan kata-katanya yang bisa bikin pikiran jadi lebih ke arah positif. Boleh dibilang kasih afirmasi positif walau skenarionya negatif.
Hal lain yang kusuka dari buku ini adalah bagaimana penulis menggambarkan Overthinking itu sendiri sebagai 'sosok' yang hidup dalam diri kita. Di mana sosok itu harus dilawan, dibantah, tidak perlu didengarkan, tapi sesekali juga harus kita perhatikan.
Dan jujur, aku suka banget sama bab terakhirnya. Di mana seolah-olah Overthinking sedang berbicara kepada kita. Sosok itu... seperti sebuah defensif yang ada dalam diri kita. Yang nggak mau kita terluka, yang nggak mau kita tersakiti, yang nggak mau kita mengambil keputusan yang salah.
Karena itu, dia, si Overthinking membisikan hal-hal yang malah membuat kita sulit untuk maju, takut, dan terkesan maunya di zona aman.
Memang nyusahin si overthinking ini.
Gara-gara baca bab terakhir, I would like to say thank you to my overthinking. Meskipun ada rasa terima kasih, tapi tetep ya! Kita musuhan! XD
Buku ini cocok banget buat kaum yang suka overthinking. Terutama remaja-remaja yang baru lulus SMA nih. Karena pasti mulai kepikiran hal-hal seperti masa depan, teman, cinta, nilai diri, dan terkadang semakin dewasa itu semakin kecil circle pertemanan kita yang membuat kepikiran, "Ada nggak sih yang mau stay sama gue?"
Bukan berarti buku ini nggak cocok buat kaum-kaum usia 20 ke atas lho. Aku sendiri masih usia 20 an (lebih hehe) dan masih merasa cocok untuk membaca ini karena lumayan jadi pelepas stress gara-gara overthinking.
Hanya saja buku ini mungkin akan terasa kurang universal untuk dibaca sebagian orang, khususnya untuk teman-teman non-muslim karena ada beberapa ayat suci Al-Qur'an yang turut dicantumkan. Bukan tulisan arabnya kok. Hanya terjemahannya saja.
Aku pribadi sama sekali nggak masalah karena aku juga islam dan justru ayat-ayat yang dimasukan jadi sebuah reminder untukku.
Overall, aku suka sih sama buku ini dan tetap recommended untuk jadi bahan bacaan, terutama buat yang lagi suka overthinking. Mungkin overthinking kita nggak langsung hilang setelah membaca ini. Tapi seenggaknya ada rasa tercerahkan, membuat tenang, dan semoga kita jadi lebih bisa mengendalikan si Overthinking ini.
Sekian review dariku. Boleh banget saling sharing pendapat kamu tentang buku ini di kolom komentar 😊
Terima kasih sudah membaca ^^
0 Comments
Terima kasih atas kunjungannya ^^ Jangan lupa meninggalkan komentar setelah membaca, ya. Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan :)