[Book Review] Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? by Kim Sang-hyun

Informasi Buku

Judul: Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
Penulis: Kim Sang-hyun
No. ISBN: 978-623-7351-54-2
Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani
Penyunting: Andry Setiawan
Penerbit: Haru
Tanggal Terbit: Cetakan Pertama, Oktober 2020
Jumlah Halaman: 168 hlmn.
Kategori: Self Improvement
My Rated: 3.8/5🌟

Blurb

Siapa yang datang ke pemakamanku saat aku mati nanti?

Satu pertanyaan sederhana itu membuat Kim Sang-hyun banyak berpikir tentang hidup dan segala persoalannya.

Buku ini adalah catatan kecil sang penulis yang berusaha untuk hidup sedikit lebih baik, sedikit lebih bahagia, sedikit lebih sejahtera. Kim Sang-hyun mencoba menyampaikan kehangatan, memberikan penghiburan, dan menumbuhkan kekuatan bagi pembaca untuk menjalani hidup, meraih mimpi, juga mengatasi kekecewaan dan berbagai perkara hidup sehari-hari.

Review

Udah lama banget saya engga nulis review buku 😭

Buku ini sebenarnya sudah selesai saya baca sejak akhir tahun 2022 lalu. Lalu saya terserang rasa malas, tapi sayang banget kalau reviewnya tidak ditulis. Itung-itung buat arsip dan kenang-kenangan sama isi bukunya, apalagi bisa buat referensi teman-teman.

Oke, nggak basa-basi lagi.

Kadang aku merasa tidak nyaman dan tidak bahagia dengan keberadaan orang lain, padahal biasanya aku tidak bisa hidup tanpa orang lain. Aku jadi berpikir, jangan-jangan meski kita saling membutuhkan, kita juga adalah beban bagi satu sama lain.

Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti adalah buku self-improvement yang awalnya bikin saya ragu untuk baca, tapi terlalu penasaran karena judulnya yang begitu.

Sebelum membaca blurb di belakangnya, saya kira buku ini bakal berisi sebuah cara-cara atau tips untuk membangun relasi dan berbuat baik kepada sesama agar ketika kita mati nanti akan banyak orang yang datang karena kita begitu berharga.

Ternyata saya salah besar hehe.

Justru yang paling menempel di ingatan saya tentang buku ini adalah penulis selalu menyuruh pembaca untuk selalu bahagia.

Vibesnya terasa kayak baca buku catatan, tapi kemudian tiba-tiba serasa sedang mengobrol dengan penulisnya.

Kim Sang-hyun menulis buku ini dengan memposisikan dirinya sebagai teman pembaca. Mencoba mengerti isi pikiran kita dalam menghadapi berbagai permasalahn hidup, memahami emosi kita, yang berujung memberikan saran, semangat, dan diakhiri dengan pesan bahwa kita harus bahagia dan mencintai diri sendiri.

Jika kamu tidak bisa menunjukkan sosok terbaik dirimu kepada semua orang, jangan jadikan itu beban pikiran. Kamu dibentuk dari rasa sakit dan air mata yang mengalir karena usaha kerasmu untuk tetap bertahan. Tidak penting bagaimana orang berpikir tentangmu. Aku ingin menyampaikan, hiduplah sebagai dirimu.

Buat kamu yang lagi kehabisan energi dan butuh semangat, bisa cobain baca buku ini deh. Baca dan resapi isinya ya.

Walau tebalnya hanya 168 halaman, tapi saya butuh waktu untuk menghabiskannya. Karena buat saya ini bukan buku bacaan sekali duduk. Buku ini lebih enak dibaca pelan-pelan dan diresapi dengan tenang.

Terima kasih Kim Sang-hyun sudah menjadi kawanku yang sangat mengerti isi pikiranku ^^ so... 3,8/5🌟 untuk buku ini dan nggak ada salahnya kamu coba baca juga untuk mengisi hari-hari kamu yang melelahkan.

Sadarlah bahwa membenci seseorang akan merugikan perasaan dan waktumu. Jangan lagi membenci hal-hal yang tidak kamu sukai. Teruslah mencintai semua yang indah.

Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa bahagia ^^

Post a Comment

3 Comments

  1. Novel yang menarik sebagai selingan untuk refleksi diri dan kehidupan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget kak. Apalagi di kala penat-penatnya sama realita kehidupan yang tidak sesuai dengan ekspetasi kita :')

      Delete
  2. Terimakasih review-nya Mitha. Jadi nggak penasaran lagi sama isi bukunya.

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya. Jangan lupa meninggalkan komentar setelah membaca. Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan :)