[Book Review] Six of Crows by Leigh Bardugo

Informasi Buku

Judul: Six of Crows
Series: Six of Crows #1, Grishaverse #4
Penulis: Leigh Bardugo
No. ISBN: 978-602-481-065-8
Penerjemah: Reni Indardini
Penyunting: Anida Nurrahmi
Penata Letak: Teguh Tri Erdyan
Desainer: Rich Deas
Ilustrasi Peta: Keith Thompson
Penerbit: POP
Tanggal Terbit: Cetakan Kedua, Mei 2019
Jumlah Halaman: 630 hal.
Kategori: Young Adult, Fantasy, Action, Crime

Blurb


Di Katterdam, kota pelabuhan sekaligus pusat perdagangan antarnegara yang riuh, segalanya bisa didapat asalkan kita tahu berapa harga yang tepat. Tak ada yang mengamini perdoman tersebut melebihi Kaz Brekker, seorang bajingan ulung berjuluk Tangan Kotor. Kali ini, Kaz mendapatkan tawaran pekerjaan gelap yang bisa berujung maut. Namun, upah selangit yang dijanjikan membuat Kaz bersedia menjalankannya—asalkan dia berhasil merekrut kru yang sesinting dirinya...

Dan Kaz tahu benar siapa saja yang bisa dia andalkan.

Matthias, sang tawanan yang haus akan pembalasan dendam
Jesper, sang penembak jitu yang kecanduan taruhan
Wylan, sang juragan kecil yang kabur dari rumah
Inej, sang mata-mata yang lihai mengendap-endap
Nina, sang penyihir yang menjual keahliannya demi bertahan hidup
Serta Kaz sendiri, sang pencuri yang selalu lolos dari jebakan apa pun

Enam orang buangan yang berbahaya. Satu tugas rahasia yang mustahil. Namun, jika mereka bekerja sama, mungkin saja mereka berhasil—asalkan semua berjalan sesuai rencana... dan mereka tidak saling bunuh sebelum misi terlaksana.

Review


Sebenarnya aku bingung harus memulainya dari mana karena segala aspek dalam novel ini benar-benar melebihi ekspetasiku. Tapi... baiklah, kita akan bahas sedikit isi buku ini. Tentu tidak termasuk spoilernya. Jadi, untuk kamu yang belum membacanya, tetap aman membaca review ini.

Six of Crows menceritakan tentang enam orang anggota Dregs yang mengemban misi mustahil demi memperoleh puluhan juta kruge (mata uang dalam novel ini).

Taruhan mereka adalah nyawa, dan Kaz Brekker amat sangat antusias demi mendapatkan limpahan harta sebanyak itu. Agar misi ini dapat terlaksana dengan baik, tentu dia merekrut anggota yang sama sintingnya dengan dia.

Berhasilkah? Anggota yang dipilihnya memang yang paling terbaik, tapi bagaimana jika dalam misi itu mereka saling bunuh lebih dulu? Wah, kacau banget ya.

Secara garis besar, begitulah isi dari Six of Crows ini. Seperti kalimat di cover novel aslinya. Six dangerous outcasts, one impossible heist. Keren banget ya?

Nilai tambah untuk novel ini adalah blurbnya yang bikin penasaran.

Waktu pertama kali terbit di Indonesia, jujur aja aku kurang tertarik. Ditambah covernya yang sangat berbeda dari buku aslinya. Tapi setelah aku baca blurb bukunya, BOOM... aku sudah amat sangat yakin bahwa Six of Crows akan menyuguhkan cerita yang menjanjikan.

Fyi, adikku yang tidak hobi membaca pun tertarik sama novel ini setelah baca blurbnya waktu kita sedang jalan-jalan di Gramedia.

Aku suka bagaimana Leigh Bardugo mengolah cerita ini.

Segala macam unsur genre ada di sini, pokoknya paket lengkap! Mulai dari fantasi, kriminal, aksi, humor, hingga konflik kekuasaan. Kalian butuh romance? Tenang, ada juga. Semuanya ada di sini! 

Leigh Bardugo apik dalam mengolah plot dan konflik misi yang mustahil itu dengan lihai.

Alangkah sialnya orang yang jatuh cinta. cinta adalah tamu yang kita persilakan masuk tapi kemudian tidak bisa disuruh pulang. - SoC, hal. 219

Novel ini sebenarnya masih dalam universe Grishaverse, tapi untuk membaca novel ini kamu tidak harus membaca trilogi yang pertama. Meskipun masih di dunia yang sama, alurnya jelas berbeda dengan tokoh-tokoh yang berbeda pula. Dan berkat Six of Crows, jadi penasaran banget baca ketiga buku ini.

Sumber: Google

Aku juga suka banget sama alur novel ini. Menurutku, tidak membosankan. Justru bikin nagih untuk terus membalik halaman selanjutnya.

Pembaca akan dihadapkan dengan berbagai aksi, strategi, dan pertarungan, diselingi humor yang menggelitik dari ke-enam tokoh yang sifatnya macam-macam. Pembaca juga akan menyelami masa lalu tokoh yang akan membuat kamu pasti akan jatuh cinta kepada mereka ber-enam.

Kalau aku, mengidolakan Kaz Brekker 😍. Memang sih ya, dia ini cowok ‘ampas’ banget. Angkuh, serakah, tamak, tapi keren dan cerdas. Percayalah, kaum hawa mungkin akan cinta sama dia. Apalagi setelah kamu melihat masa lalunya. Kemudian aku suka Nina, lalu Inej. Pokoknya aku cinta semua tokoh utamanya 😂

Mending kebenaran yang pahit daripada dusta yang manis. - SoC, hal. 410

Kalau kamu sudah baca juga, siapa jagoan favoritmu?  

Ada satu hal yang membuatku sedikit mengganjal pikiran, usia Kaz dan teman-temannya menurutku terlalu muda untuk misi menjemput ajal ini. Rasanya kurang masuk akal. Kukira mereka usianya 20 an, tapi aku salah kira dan akhirnya kupikir bisa saja kalau melihat masa lalu mereka.

Six of Crows ini dibagi menjadi enam bagian. Mungkin karena ada kata ‘Six’ dalam judulnya? Entahlah. Tapi aku pikir pasti begitu.

Leigh Bardugo menulis kisah ini menggunakan sudut padang ke tiga dari ke enam tokoh utamanya. Misalnya, chapter 2 diawali oleh Inej, kemudian chapter 3 kita melihat dari sudut pandang Kaz.

Bukan hal baru untukku.

Nyatanya baca lewat sudut pandang yang berbeda bikin aku makin mengenal mereka. Aku semakin merasakan emosi mereka. Hanya saja, Wylan hanya mendapat satu bagian di buku ini. Jadi, sosok Wylan masih agak-agak misterius.

Finally, akhir dari SoC ditutup dengan baik. Meskipun tidak terlalu menggantung, tapi aku sarankan kamu punya buku keduanya. Karena aku jamin kamu pasti mau secepatnya untuk baca Crooked Kingdom.

Aku menginginkanmu tanpa tameng, Kaz Brekker. Kalau kau tidak mau, mending tidak usah sekalian. - SoC, hal. 577

Di luar dari cerita dari SoC, Aku suka hasil terjemahannya ♥️ mungkin karena penerjemahnya mbak Reni kali ya? Soalnya aku selalu menikmati hasil terjemahannya untuk semua karya Rick Riordan.

Ada banyak kosakata baru yang kupelajari. Beberapa kali aku harus buka KBBI untuk mengecek apa arti dari sebuah kata (yang menurutku) asing. Seperti; fasad, sintal, jemawa, bacin, dan lainnya. 

Dikarenakan editor juga manusia, aku masih menemukan beberapa typo yang cukup untuk membuat kening berkerut. But, it doesn’t matter at all. Keseruan novel ini seolah mampu menutupi kekurangan yang ada.

Kuberikan skor 5/5🌟 untuk Six of Crows dan ke-enam jagoan kita.

No mourners, no funeral (Tanpa berkabung, tanpa berkubur). Oh, aku suka banget sama makna kalimat ini.

baca juga: [Book Review] Crooked Kingdom karya Leigh Bardugo

Post a Comment

2 Comments

  1. Aku masih mecari2 novel dengan tokoh utama mirip seperti Kaz Brekker :') ada yang tahu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berusaha mikir juga novel apa yang tokoh utamanya mirip Kaz Brekker. Hmmm... siapa ya? Entah kenapa nggak kepikiran siapa-siapa :'D

      Delete

Terima kasih atas kunjungannya. Jangan lupa meninggalkan komentar setelah membaca. Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan :)