[Book Review] Crooked Kingdom by Leigh Bardugo


Informasi Buku

Judul: Crooked Kingdom
Series: Six of Crows #2, Grishaverse #5
Penulis: Leigh Bardugo
No. ISBN: 978-602-481-0665
Penerjemah: Reni Indardini
Penyunting: Anida Nurrahmi
Penata Letak: Teguh Tri Erdyan
Perancang Sampul: Rich Deas & Thomas Walker
Ilustrasi Peta: Keith Thompson
Penerbit: POP
Tanggal Terbit: Cetakan Pertama, Mei 2019
Jumlah Halaman: 724 hal.
Kategori: Young Adult, Fantasy, Action, Crime

Blurb

Kaz Brekker si Tangan Kotor dan kurunya, enam preman jalanan Barrel, kembali ke Katterdam. Mereka seharusnya pulang sebagai jutawan, tapi malah ditipu habis-habisan dan berakhir sebagai buronan. Kekurangan modal dan kehilangan sekutu yang bisa diandalkan, mereka hampir putus asa. Situasi semakin pelik ketika utusan berbagai negara dari seluruh penjuru dunia menjejalkan kaki di kota demi mencari tahu soal ramuan rahasia yang konon sangat berharga. Seakan masalah tersebut belum cukup pelik....

Inej sang Siluman terpisah dari geng.

Jesper kedatangan tamu yang tak disangka-sangka.

Wylan menguak rahasia masa lalu yang tersembunyi di desa.

Nina kehilangan kesaktiannya sebagai Grisha.

Matthias mengalami pergulatan batin setelah kehilangan apa yang diimaninya.

Kaz sendiri masih harus berjuang melawan trauma masa lalunya.

Musuh-musuh lama kembali dan seteru-seteru baru muncul untuk adu siasat dengan si Tangan Kotor sekaligus menguji kesetiaan rekan-rekannya. Perang bakal terjadi di gang-gang sempit dan kanal-kanal berliku. Pada akhirnya, dapatkah Kaz memenangkan pertarungan dan menjadi raja di kotanya sendiri?


Review

Sebelum memulai reviewnya, aku ingin memberikan peringatan lebih dahulu.

Bagi teman-teman yang belum membaca Six of Crows, tidak dianjurkan membaca review ini karena akan menimbulkan spoiler dari buku sebelumnya. Tapi untuk kamu yang sudah melihat akhir dari SoC dan hendak membaca Crooked Kingdom, review ini aman untuk kamu baca 😊


Kisah Crooked Kingdom masih lanjutan dari Six of Crows. Sekembalinya Kaz dan krunya dari Majelis Es ke Katterdam, ternyata mereka belum ditakdirkan untuk jadi jutawan. Mereka masih harus berjuang lagi, teman-teman. Namun, di sinilah letak keseruan Crooked Kingdom. Novel ini menyajikan cerita yang seru dari awal sampai ending.

Greget pokoknya. Kalau di SoC mereka ngebobol penjara yang nggak bisa ditembus. Di CK mereka harus berperang di kota mereka sendiri. Belum lagi utusan dari berbagai negara bikin masalah makin runyam. Kaz dkk seolah diserang dari berbagai arah.
Aku pasti akan menjemputmu. Dan kalau aku tidak bisa berjalan, aku akan merangkak menghampirimu. Tidak peduli sudah sehancur apa keadaan kita, kita akan berjuang bersama--pisau terhunus, pistol terangkat. Karena itulah yang kita lakukan. Kita tidak pernah berhenti berjuang.
Kaz dan teman-temannya kehilangan segalanya dan dicap sebagai buron di Katterdam. Wah, menurutku mereka udah apes banget. Kehilangan tempat berpulang, gagal jadi orang kaya, ditipu, dan jadi buronan pula. Masalah kayak gini aja bikin aku pusing sebagai pembaca. Gimana caranya Kaz memperbaiki semuanya?
Jawabannya ada pada Leigh Bardugo yang menyusun plot dengan sangat sangat sungguh epik dalam novel ini. Wah, gila deh... sangking bagusnya aku (sebenarnya) bingung how to explain my feelings right now.

Di samping semua masalah yang ada, tiap tokohnya juga dihadapkan dengan masalah batin mereka sendiri. Sebagai contoh Nina. Seperti yang kalian tahu, Nina mengonsumsi Jurda Parem di SoC, hasilnya? Penderitaan Nina parah banget di sini. Termasuk Kaz yang juga harus bertarung dengan Van Eck dan menghadapi masa lalunya.
Kau lemah bukan karena kau tidak bisa membaca. Kau lemah karena kau takut orang-orang melihat kelemahanmu. Kau membiarkan rasa malu mendefinisikan dirimu.
Nggak hanya mereka berdua, yang lainnya pun punya masalah sendiri. Termasuk Wylan. Masa lalu dan kemisteriusan Wylan akan terkorek dalam Crooked Kingdom.  Wylan punya porsi lebih di sini. Selamat menyaksikan masa lalu Wylan yang sungguh parah. Sangking parahnya mungkin kamu akan menghujat bapaknya /eh.

Yang pasti, aku salut sama kemampuan Leigh Bardugo dalam membentuk karakteristik tokoh-tokohnya. Percayalah, aku cinta semua tokoh utamanya. Bahkan tokoh antagonisnya pun bikin sebal minta ampun. Menurutku, karakter yang keren dan hidup itu ketika tokoh itu mampu membekas dalam perasaan diri ini. Baik suka, atau pun benci.

Kaz dkk itu seolah hidup, menurutku. Kesannya realistis. Dibalik kehebatan mereka, ada kelemahan di sana. Dengan menyelami masa lalu mereka, aku jadi sayang sama tokoh-tokoh yang diciptakan Leigh Bardugo ini.
Jalanku mungkin pincang, tapi begini-begini, aku tidak lari dari pertarungan.
Di Crooked Kingdom, actionnya lebih full daripada SoC. Benar-benar dari awal sampai akhir. Klimaksnya bikin nggak bisa berhenti baca. Saranku: kalau menjelang klimaks, bacalah di hari yang besoknya libur.

Finally, endingnya bagaimana?

Tentunya kalian harus baca sendiri. Kaz beneran edan, gila, tapi super brilian. Itu otaknya beli di mana coba? Bikin tambah jatuh cinta. Ketika aku (sebagai reader) nggak tahu harus bagaimana lagi dengan konflik super ribet itu, Leigh Bardugo mampu membuat penyelesaian novel ini luar biasa menegangkan dan seru. Mind blowing! Percayalah, sangking girangnya saya sampai mampus-mampusin para antagonisnya. Endingnya ter.la.lu.
Ayah tidak bisa melindungimu. Mungkin Ayah seharusnya tidak coba-coba. Tapi Ayah akan hadir untukmu ketika kau mulai ragu. Selalu.
You have to feel this damn thing. So, please read this book. I’m sure this book wouldn’t dissapoint you.

Di luar dari segi ceritanya, tentu aku suka hasil terjemahannya yang santai dan nggak kaku. Enak banget diikutin. Humornya mereka pun dapet. Sayangnya masih banyak typo yang bertebaran. Contohnya, seperti di halaman 274, 281, 309 dan 350.

Tapi lagi-lagi aku akan memberikan 5/5🌟 untuk Crooked Kingdom. Novel ini pantas dapat 5 bintang dan menjadi novel favoritku tahun 2019.

Aku merekomendasikan kalian untuk baca Six of Crows duology ini.

Dokumen Pribadi. Aku beli buku ini di Bookish Indonesia

Post a Comment

0 Comments