[Book Review] Silence - Akiyoshi Rikako

Informasi Buku

Judul: Silence
Penulis: Akiyoshi Rikako
No. ISBN: 978-602-6383-38-9
Penerjemah: Yulita Dewi Pusparanny
Pemeriksa Bahasa: Andry Setiawan
Penerbit: Penerbit Haru
Tanggal Terbit: Cetakan pertama, Desember 2017
Jumlah Halaman: 332
Kategori: Fiksi, Mystery, Thriller.
My Rated: 3.5/5🌟

Blurb

Kenapa aku tidak bisa keluar dari pulau ini?

Miyuki dibesarkan di Yuki-no-Shima, sebuah pulau terpencil yang konon dilindungi oleh Shimatama-san, dewa penjaga pulau. Miyuki yang bermimpi menjadi artis akhirnya keluar dari pulau itu dan tinggal di Tokyo, meskipun ditentang oleh orangtuanya.

Setelah lama tidak pulang, akhirnya tahun ini Miyuki akan pulang bersama Toshiaki, kekasihnya. Meskipun awalnya Miyuki tidak menyadarinya, tapi sepertinya Shimatama-san tahu ada yang tidak beres dengan Toshiaki. 

Apapun yang terjadi, Shimatama-san pasti melindunginya, kan? 

Review

Siapa penggemar buku Akiyoshi Rikako? Pasti semangat banget ya waktu dapat kabar dari Penerbit Haru kalau akan ada buku barunya. Di tahun 2017 ini Penerbit Haru telah menerjemahkan 2 buku Akiyoshi Rikako loh. Scheduled Suicide Day dan Silence.

Kesanku setelah membaca blurb Silence adalah biasa saja. Nggak terlalu WAH seperti novel sebelumnya. Tapi karena kupikir ini adalah karya Akiyoshi Rikako, aku langsung ikut PO eksklusif yang diadakan Penerbit Haru dan Grobmart. Menunggu bukunya lumayan lama. Saya beli tanggal 27 November dan bukunya baru sampai tanggal 19 Desember. Hampir sebulan! Maaf, malah curhat 😂.

Dokumen Pribadi

Silence menceritakan tentang Miyuki, seorang wanita yang dilahirkan di sebuah pulau terpencil (Yuki-no-Shima). Sejak kecil dia suka bernyanyi dan memiliki impian menjadi seorang artis terkenal. Setelah melewati banyak tantangan dalam hidupnya, akhirnya Miyuki bisa tinggal Tokyo, meskipun pada awalnya orangtuanya menentang keputusannya. Butuh perjuangan dan tekad yang kuat agar Miyuki dapat meraih impiannya. Namun, apakah berhasil? Well, hidup tidak semudah membalikan telapak tangan ^^.

Di awal bab, penulis menceritakan perjalanan Miyuki dari kecil hingga menempuh karir luar biasa di Jepang Daratan (Tokyo). Pertemuan Miyuki dengan Toshiaki membuatnya jatuh hati pada lelaki itu. Lelaki pekerja keras, sukses, kaya, juga tampan. Hanya saja... Toshiaki agak kekanakan. Karena itu Toshiaki tidak pernah membawa hubungannya dengan Miyuki lebih jauh dan serius.


Miyuki merasa khawatir karena hubungannya dengan Toshiaki hanya sebatas pacaran saja. Karena itu, saat liburan akhir tahun Miyuki mengajak Toshiaki untuk bertemu keluarganya. Dan cerita pun dimulai.


Menurut saya, novel Silence ini cukup berbeda dengan empat novel sebelumnya. Mengapa berbeda? Karena tokoh-tokoh di dalamnya adalah orang-orang dewasa. Namun, tetap cocok untuk dibaca kalangan remaja.


Karakteristik tokoh di dalamnya juga khas. Hanya saja saya tidak terlalu menyukai Miyuki yang terlalu dibutakan oleh cinta. Yah. you know-lah terlalu mencintai seseorang juga akan menorehkan luka yang besar 😂 Meskipun begitu, tekad kuat, keuletan, dan tanggungjawab seorang Miyuki tidak boleh diremehkan. Tak peduli bagaimana ada rintangan di depannya, dia bisa melangkah maju dengan kerja keras. Itulah sisi positif yang dia punya dan saya cukup kagum 😉.


Sedangkan Toshiaki adalah sosok yang jauh dari ekspetasi saya. Kaya, sukses, mapan, juga tampan. Sayangnya untuk laki-laki sepertinya dia agak.... gimana ya? Berengsek dan tidak punya perasaan. Toshiaki itu tipe lelaki egois, hanya peduli pada dirinya sendiri. Sifat Toshiaki itulah yang membuat keluarga dan sahabat Miyuki khawatir akan masa depan wanita itu.


Tapi bukan berarti tidak ada cowok baik hati lho. Di novel Silence saya jatuh cinta pada Tatsuya. Ya ampun, dia itu tipe cowok yang pasti disukai para kaum hawa.


Misteri terbesar novel Silence adalah Shimatama-san, yang diceritakan sebagai dewa pelindung pulau. Bisa dilihat dari blurb bahwa Miyuki tidak bisa keluar dari pulau setelah tidak pernah pulang selama 3 tahun.


Akiyoshi Rikako mampu membuat saya bergidik ngeri di bagian klimaks.


Silence diceritakan menggunakan sudut pandang orang ketiga. Namun, dalam 6 bab, setiap babnya diceritakan lewat sudut pandang tokoh yang berbeda. Misalnya, di bab pertama lewat sudut pandang Miyuki, lalu di bab kedua lewat sudut pandang Toshiaki, kemudian di bab keempat lewat sudut pandang Tatsuya. Karena itu alurnya suka maju-mundur di tiap babnya. Cukup menarik karena saya bisa merasakan berbagai macam perasaan yang dialami para tokohnya.


Hal yang paling disayangkan adalah plot twist Silence tidak terlalu mengejutkan (ini hanya menurut saya). Terkesan biasa saja. Berbeda dengan novel sebelumnya yang membuat saya menjerit, "WHAT THE HELL IS THAT?!" 😂


Di bab 6 pun saya sempat kehilangan minat baca karena bab tersebut diceritakan lewat sudut pandang tokoh yang tidak muncul di bab 1 sampai 4. Agak asing membaca lewat sudut pandangnya, tapi kamu nggak boleh berhenti baca karena bab 6 adalah bagian di mana seluruh misteri terpecahkan 😀.


Dan sebenarnya ending novel Silence ini meninggalkan beberapa pertanyaan di kepala. Rasanya belum semuanya tuntas. Masih ada yang kurang dan tidak diceritakan lebih lanjut. Overall, Silence nggak terlalu buruk kok.


Jadi.... kuberikan 3 dari 5 bintang untuk Silence (🌠🌠🌠)


Saya tidak merekomendasikan untuk membeli buku ini, tapi kalau kamu penggemar berat Akiyoshi Rikako, tidak ada salahnya kamu melengkapi koleksi bukunya. Di Silence, kamu akan merasakan ketegangan Miyuki yang tidak bisa keluar dari pulau di tengah badai salju dan penuh misteri 😀.

Post a Comment

21 Comments

  1. btw, ini adalah buku pertama yang kubaca dari karya Akiyoshi dan beneran membuatku ingin beli karya yan g sebelumnya. dari alur, jalan cerita dan tokohnyapun bener-bener membuatku penasaran, apalagi plot twistnya, tapi yang membuatku bingung.... yang di dalam es, itu bener2 bikin pertanyaan banget.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi, ini karya Akiyoshi Rikako pertama yang kamu baca? Kamu harus baca buku-buku sebelumnya. Dijamin, nggak nyesel :D

      Ponsel di dalam es itu, ya? Kalo menurutku sih itu kerjaan Tatsuya. Inget kan Miyuki sama sekali nggak bisa hubungi Toshiaki? Kalo menurutku, itu karena ponselnya diambil. Jadi, Toshiaki gak bisa jawab panggilan Miyuki. Seakan2 seluruh penduduk pulau itu pengin Toshiaki pergi tanpa Miyuki.

      Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar ^^

      Delete
  2. Oh nooo, pas baca bab awal, saya hampir aja menjadikan Toshiaki tipe cowok kesukaan dengan sikap pengecut dan manja dia yang bikin meleleh. Tapi pas tau dia selingkuh sama Kaori...

    “WTF DUDE?!”

    Tapi endingnya masih gantung sih, terutama soal keberadaan Toshiaki :’’)) jas yang dipake Toshiaki pas lamaran, dan... ekspresi si Tomoko yang kayak liat setan pas liat foto Toshiaki di hp Miyuki.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, kalau saya dari awal malah udah ga suka sama Toshiaki. Ntah kenapa baca sifatnya aja menimbulkan aura negatif hehe. Pas tau dia selingkuh sama Kaori saya juga kesel banget. Di depan Kaori bisa dewasa, masa di depan Miyuki dia malah manja :'D

      Iya, endingnya masih gantung. Sepertinya penulis menginginkan para pembaca sendiri yang menentukan nasib Toshiaki. Kalo menurutku, nasibnya udah pasti ga baik :')

      Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar ^^

      Delete
  3. apa cuma saya disini yg masih kesel sama Toshiaki?

    ReplyDelete
  4. Ini buku kedua akiyoshi yang saya baca setelah the dead returns. Plottingnya oke, sempet ketunda2 bacanya soalnya terlalu kesal sama kebodohan miyuki. Akhirnya seneng gitu miyuki sama tacchan.

    Tapi tetep bingung soal apa yang dilihat tomoko di foto hp miyuki. Soal hp yg ditemuin, tadinya ku kira plot twist nya toshiaki di bunuh sama warga yuki-no-shima hehe :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama... Sempet nunda jg baca novel ini di bab terakhir. Soalnya lewat sudut pandang tokoh yg berbeda. Jadi agak hilang minat baca. Tapi kelakuan Miyuki yang dibutakan oleh cinta juga bikin kesel ya 😂

      Aku juga ngiranya Toshiaki dibunuh, tapi mungkin aja enggak. Mungkin ada yg ambil hp Toshiaki waktu cowok itu kabur. Jadi Miyuki gak bisa menghubunginya lagi.

      Ini keselnya masih mending. Coba deh baca buku Akiyoshi Rikako yang terbaru berjudul Absolute Justice. Bikin kesel sampai halaman terakhir 😂

      Terima kasih sudah berkunjung.

      Delete
  5. Saya dan seorang teman merasa kecewa setelah membeli ini. Soalnya bukunya mahal tapi ceritanya seperti tidak maksimal dan seoke novel sebelumnya. Dan saya yang biasanya bisa membaca novel dalam 3 jam, harus menyelesaikan Silence dalam seminggu karena harus menunda saking bosan dan menyebalkannya sosok Miyuki dan Toshiaki itu (lol).

    Miyuki itu wanita hebat namun begitu bodoh karena cinta. Saya merasa kasihan sekaligus marah.

    Dalam novel ini seperti ada plot hole yang besar. Seperti Shimatama-san. Saya pikir harusnya sensei memberikan kejelasan dari mahluk itu. Sensei seperti hanya memunculkan shimatama untuk menakuti tapi tanpa makna. Juga mengapa tidak ada pengembangan cerita mengenai kecantikan Miyuki. Bukannya Miyuki itu seperti di puja? Tapi mengenai kecantikannya yang dibahas di awal bab seperti hilang begitu saja.

    Yang saya sayangkan juga.. tipe wanita dan pria seperti Miyuki dan Toshiaki itu sangat banyak di dunia ini (saya bahkan memiliki keluarga dimana pasutri nya benar"- perwujudan dati Miyuki dan Takashi itu sendiri).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga merasa demikian kecewa dengan isi novelnya. Bahkan awalnya ingin memberikan bintang 2 untuk novel ini. Tapi karena saya suka penulisnya, satu bintang itu bonus untuk Akiyoshi-sensei saja hehe. Karena itu pula saya pun tidak merekomendasikan beli novel ini.

      Di sela kesibukan, biasanya saya membutuhkan waktu tiga hari untuk menyelesaikannya. Namun, novel ini baru bisa saya selesaikan dalam satu bulan. Khususnya di bab terakhir, saya benar-benar langsung kehilangan mood membaca :')

      Saya juga setuju sama kamu bahwa novel ini memiliki plot hole yang besar, meninggalkan banyak pertanyaan dan waktu di halaman terkhir, saya langsung, "Loh? Udah habis?" padahal ada banyak pertanyaan di kepala. Siapa Shimatama-san? Nasib Toshiaki selanjutnya, ponsel yang Miyuki temukan, bahkan saya sempat berpikir, 'Jangan2 Toshiaki dibunuh sama warga pulau itu?'. Lol.

      Miyuki yang kembali tinggal di sana juga gak istimewa, malah terkesan biasa saja layaknya warga yang lain ya. Seperti yang kamu bilang, keistimewaannya lenyap gitu aja.

      Begitulah dunia ini... saya juga punya teman yang sifatnya mirip-mirip Miyuki dan Toshiaki. Itu beneran bikin kesel. Terutama yang terlalu dibutakan oleh cinta.

      Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar :)

      Delete
  6. Aku baru baca sampai habis sih. Jadi menurutku shimatama san itu representatif atau bsa d bilang mewakili tindakan warga pulau,disini mewakili tatsuya, kazuma, sama fuuka yg menahan miyuki biar ga pergi. Terus, toshiaki emang di bunuh. Jauh di bawah smartphonenya dlm es ada yg telentang di bawah sana. *coba cek hlm 275* pas miyuki sama tatsuya d mobil, sekop jg d taruh d dpn. Alasannya baknya penuh. Padahal kalo isinya salju doang, sekopnya bsa d tancepin, kayaknya disitu Toshi d bunuh. Terus, jas itu punya pacar tomoko yg kabur dan tiba" ga bsa d hubungi. *Ada di hlm 90 klo jas itu ada namanya suzuki.* Makanya pas tomoko lihat jas itu d pake toshiaki. Dia kaget, karena otomatis kalo dia beneran kabur knp pakaiannya 1 setel bsa ada di pulau. Walau tau itu kriminal, pada akhirnya mereka terima" saja karena mereka pada akhirnya hidup bahagia.
    Begitulah pendapatku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, iya kamu benar. Setelah dibaca ulang dengan teliti Toshiaki memang benar-benar dibunuh. Lagipula dia kan orang terkenal di Tokyo. Kalau dia berhasil kembali ke sana, pasti banyak berita yang membicarakan tentang dia.

      Adanya ponsel yang terkubur pun kesannya aneh. Astaga... saya malah baru merasakan kengeriannya sekarang setelah buka kembali novelnya. Mungkin karena sebelumnya saya bacanya tergantung mood, jadi bacanya kurang cermat. Terima kasih pencerahannya XD

      Terima kasih juga sudah mampir dan meninggalkan komentar.

      Delete
    2. ahhh iya aku juga mikir kayak gitu. cuman ug bikin aku nganjal itu soal reaksi tomoko soak jas yang dipake toshi. pas baca review mu, "ahh teryanya gitu". tapi menurutku tubuh toshi bukan di ruang salju punya tatsuya, tapi di temptatnya kazama (kazuma??). pernah disebutkan kalo ruangnya itu gk pernah dipake lagi tapi tiba-tiba dipake.

      Delete
  7. Setelah baca review sana sini ternyata dapet juga misteri dan twist yg disampein sama rukako-sensei..
    Jadi yang dibunuh ternyata 2 orang, toshiaki sama suzuki (mantannya tomoko). Diceritain si suzuki kabur sehabis tunangan, tapi aktualnya dia dibunuh sama kazuma (ngajak tastuya) dan mayatnya di sembunyiin di ruang saljunya kazuma (itu alesan kenapa ruang saljunya kazuma ditimbun dan gk dipake lagi). Makanya pas tatsuya butuh jas dia ngelirik ke kazuma dan kata kazuma dia punya jas orang tokyo (ada tulisan suzuki di jasnya).
    Trus kalo toshiaki dah jelas yaa, dia dibunuh sama tatsuya waktu mau kabur, dan mayatnya di sembunyiin di ruang salju tatsuya beserta hpnya.
    Baru ngeh juga kenapa ini novel di namain silence, jadi 2 orang itu "dibungkam" untuk selamanya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup bener banget. Sesuai judulnya, Silence. Twistnya di sini samar banget. Aku sendiri awalnya bingung maksud endingnya gimana. Tapi setelah diskusi dengan beberapa teman, barulah merasa "Oh ternyata begitu."

      Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar :)

      Delete
  8. Karena menyimpulkan sendiri masih sulit aku mutusin buat cari komentar2, dan akhirnya misterinya terpecahkan juga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akhirnya ya... saya pun bisa memecahkan misterinya berkat beberapa komentar hasil pemikiran teman2 yang lain :')

      Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar ^^

      Delete
  9. Pas mau baca bukunya mampir kesini dulu walau nggak baca komennya pas selesai langsung kesini lagi dan bersyukur pas awal belum baca komennya. Terimakasih, buku yang nggak jelas ini tiba tiba terasa menakjubkan ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya. Saya waktu awal2 baca juga merasa biasa aja. Tapi pas buat review ini dan ada banyak yang kasih macam2 pikiran barulah buku ini terasa menakjubkannya. Karena plot twistnya juga mulus banget sih.

      Terima kasih sudah mampir ^^

      Delete
  10. ih masih kepo aku siapa sih,shimatama san ituu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya, Shimatama-san itu hanya sekedar dongeng belaka untuk melindungi masyarakat di pulau itu.

      Delete

Terima kasih atas kunjungannya dan sudah membaca. Jangan lupa meninggalkan komentar ya. Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan :)