[Book Review] Pasien by Naomi Midori

Pasien
karya Naomi Midori
978-623-54-6721-4
104 halaman
Diterbitkan oleh Penerbit Haru
Cetakan ke-1, Januari 2024
Baca via Rakata
3/5🌟

Blurb

Enam anggota keluarga pemilik toko bangunan ditemukan terbantai di rumah mereka.

Penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa mereka saling bunuh karena perebutan warisan.

Namun, bagaimana jika insiden tersebut adalah hasil campur tangan orang lain?


Review

Mari aku lihat di Goodreads kapan buku ini tamat dibaca. Oh, ternyata tanggal 12 Agustus 2024. Hampir 3 bulan yang lalu dan mood menulis reviunya baru sekarang. Untunglah garis besarnya sudah saya tuliskan di Goodreads sehingga membantu mengingat-ingat dalam menulis review lengkap novel Pasien karya Naomi Midori 😂

Pasien bercerita tentang tragedi pembunuhan yang dialami oleh keluarga pemilik toko bangunan. Enam anggota keluarga itu ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Polisi menyebutkan alasan kematian tersebut dikarenakan saling bunuh satu sama lain demi warisan. Namun, apa benar begitu?

Itulah inti dari kisah Pasien.

Aku penasaran sama cerita ini karena hype-nya yang luar biasa di dunia per-bookstagram-an. Terutama digadang-gadang punya plot twist yang gila. Karena ingin menikmati sensasi serunya, alhasil aku baca Penebusan karya Misha F. Ruli lebih dulu (karena hidangan yang enak biasa disantap terakhir) dan ternyata ekspetasiku terhadap Pasien ketinggian :')

Secara alur, menurutku cepat banget. Well, melihat di deskripsi novel ini cuma punya 104 halaman, tidak heran begitu. Alur terlampau cepat dan karakter di dalamnya terkesan seadanya. Namun, ceritanya sendiri tetap bisa dinikmati dengan baik kok.

Tapi... kalau aja alur dan karakternya digali lebih dalam, pasti akan ngasih impact yang lebih tinggi. 

Pasien diceritakan dengan alur maju-mundur lewat obrolan seorang psikolog bernama Danisa dan kliennya yang seorang pekerja kantoran 'biasa' bernama Imelda. Pembahasannya? Tentu saja tentang kasus kematian satu keluarga toko bangunan yang sedang heboh. Kayak lagi nge-gosip, tapi sebenarnya ngobrolin kisah nyata XD.

Dari awal cerita, sebenarnya pembaca pasti sudah bisa menebak siapa pelaku di balik insiden tersebut. Jadi, pembaca seolah hanya diajak melihat motif di balik keseluruhan pembunuhan itu dan bagaimana kejadian sebenarnya terjadi. Ya, cuma sepintas itu saja.

Lalu, apa yang membuat novel ini diberi judul Pasien?

Apakah si Imelda? Ya, tidak salah sih. Kalau melihat bagaimana aksi dan pola pikir Imelda, dia memang manusia 'sakit'. Apakah tokoh yang lain? Bisa jadi!

Tapi lebih jelasnya kamu akan menemukan jawabannya di akhir. Meski awalnya aku bingung di mana letak plot twist yang mengejutkan dan bikin heboh itu, tapi ya ternyata memang akhirnya begitu saja. Sampai aku menyelesaikan novel ini, aku masih bertanya-tanya... korelasi antara ending dengan seluruh kejadian yang udah dibaca tuh apa? 😭

Mau tidak mau, aku harus bilang kalau kisah Pasien serba nanggung. Kalau aja novel ini punya kesempatan digali lebih dalam, Pasien bisa jadi kisah yang lebih daging dan menggigit. Karena masih ada beberapa hal yang kurang dieksplor. Misalnya, dari sisi psikologis para karakternya. Baik Imelda sendiri atau pun tokoh lain yang contohnya... punya kelainan seksual.

Oh, hal-hal mistis kayak kutukan dan perdukunan yang ada di dalam novel ini juga lumayan menarik dikisahkan lagi loh. Soalnya identik banget dengan budaya Indonesia yang masih percaya tradisi nenek moyang.

Hal yang membuatku kaget dan miris justru ada di author note-nya. Siapa sangka kisah keluarga seperti ini terinspirasi dari kisah nyata 😭 Tapi tidak sampai ke pembunuhannya ya XD.

Untuk karya debut penulis, boleh diakui kok kalau novel ini cukup oke. Dikategorikan sebagai karya Iyamisu, sensasinya juga sudah terasa. Penggambaran sisi gelap manusia hingga adegan kekerasannya cukup bikin ngilu. Tidak disarankan jadi teman baca saat makan karena narasinya cukup detail dan brutal. Buat yang suka membayangkan pasti akan mual.

Pasien karya Naomi Midori cocok untuk pembaca yang baru mau mengenal sub-genre iyamisu. Buku ini juga tidak tebal dan bisa dipastikan habis dalam sekali duduk. Namun, untuk yang terbiasa baca novel thriller dan punya ekspetasi lebih terhadap plot twist, sebaiknya tidak perlu bangun ekspetasi berlebih itu. Baiknya nikmati saja alurnya.

Sebelum membaca mohon perhatikan trigger warning-nya ya. Novel Pasien mengandung unsur kekerasan, pembunuhan terhadap manusia dan hewan, incest/hubungan sedarah, dan berbagai hal menjijikan. Jadi, bijaklah dalam memutuskan membacanya atau tidak.

Sekian review dariku. Apakah kamu sudah baca novel ini juga? Kalau sudah, boleh banget untuk sharing pengalaman membaca kamu di kolom komentar.

Terima kasih sudah membaca ^^

Post a Comment

0 Comments