[Book Review] Penebusan by Misha F. Ruli

Penebusan
karya Misha F. Ruli
978-623-54-6723-8
140 halaman
Diterbitkan oleh Penerbit Haru
Cetakan ke-1, Februari 2024
Baca via Rakata
4/5🌟

Blurb 

Seorang mahasiswi melakukan percobaan bunuh diri.

Kekasihnya mencoba mencari tahu apa alasan gadis itu.

Namun, kenyataannya lebih mengerikan daripada yang dia duga.

Review

Udah lama banget aku mau baca buku ini. Apalagi pas baru terbit cukup hype berseliweran di instagram. Hari-hari cuma bisa meratap, "Kapan ya bisa ikutan baca juga?"

Namun apa daya saya sedang puasa beli buku. Demi menjaga kestabilan rak buku yang sudah renta /eh. Selain itu, memang ada alasan lain yang bikin aku udah nggak beli buku beberapa bulan terakhir ini. Lalu, untunglah ada Rakata 😊

Terima kasih Rakata, berkatmu saya jadi bisa baca Penebusan secara gratis *sungkem. Eh, tapi saya beli bab 16 nya karena waktu itu belum dibuka. Dan saya tidak punya kesabaran untuk menunggu lagi.

Oh iya, terima kasih juga kepada Penerbit Haru karena sudah mau kerja sama dengan Rakata sehingga saya bisa menikmati novel Iyamisu dari penulis Indonesia *sungkem lagi.

Baiklah, saya memang cukup banyak basa-basi. Maaf. :')

Sebelum membaca review lebih lanjut, aku sampaikan dulu trigger warning novel ini dikhususkan untuk segmen usia 17+ dikarena mengandung unsur bunuh diri, kekerasan seksual, perundungan, pelecehan, pedo, konten dewasa dengan narasi yang detail. Jadi, mohon bijak sebelum membaca demi kenyamanan kamu ya ^^

First Impression

Oke, sebelum membahas impresi awalku sama novel ini, lihat gambar di bawah ini:

Penebusan berkisah tentang Widy, seorang mahasiswi yang melakukan percobaan bunuh diri, tapi gagal. Setelah berhasil diselamatkan, pacar Widy yang bernama Gian mencari tahu, apa alasan dibalik perbuatan yang dilakukan kekasihnya.

Kadang ketika sesuatu pergi dari kita, barulah kita sadar bahwa sesuatu itu begitu berarti.

Seperti biasa, blurb yang singkat dan padat selalu membawa daya tarik dan rasa penasaran. Mengawali cerita dengan sebuah kasus bunuh diri sebenarnya bukan hal baru, tapi cukup bikin penasaran. Apalagi di bab awal diceritakan lewat sudut pandang Gian yang... jujur agak bikin nggak nyaman.

Nggak nyaman karena aku jadi menyelami isi pikirannya. Bikin aku yang seorang perempuan berpikir, "Apa semua laki-laki punya pemikiran seperti ini?"

Tapi tetap aku lanjut baca karena gaya bercerita penulisnya juga ringan. Jadi, tetap enjoy untuk dibaca. Apalagi babnya juga pendek-pendek.

Tidak lupa, aku juga suka banget sama kover bukunya 😍

Plot, Penelusuran Misteri

Penebusan terdiri dari 4 bagian dengan sudut pandang yang berubah-ubah. Tidak terlalu banyak karakter di dalamnya, jadi alurnya mudah diikuti. Narasinya juga tidak bertele-tele, jadi bacanya langsung to the point. Cepet!

Aku baca ini dalam sekali duduk, mengingat novel ini hanya 140 halaman aja. Bisa jadi teman bacaan kamu saat sedang menunggu untuk membunuh rasa bosan.

Selain menelusuri misteri dari sudut pandang Gian, sudut pandang 2 sahabatnya juga dieksplor. Dikarenakan mereka termasuk orang yang dicurigai, yaitu Irma dan Devita.

Proses bacaku juga cepet banget sangking enaknya alur diikuti, alias nggak berat, tapi porsinya pas gitu. Udah kayak makanan aja sebut porsi 😆 Aku nggak mau terlalu detail bahas plot ya karena nanti bakal mempengaruhi pengalaman membaca kamu.

Namun ada 1 bagian yang sangat EWW banget. Jujur, POV Devita itu sangat-sangat tidak nyaman dan memualkan saat dibaca. Narasi yang detail dan ceritanya juga bikin aku nggak nyaman. Jadi, thumbs up Iyamisu-nya terasa banget di bagian ini 😖

Iya, serasa ingin cuci mata 😭 bawaannya istigfar mulu.

Setiap tokohnya memiliki keterikatan satu sama lain, walaupun menurutku peran Irma kayak kurang aja. Dia hanya penyambung untuk ke karakter Devita. Tapi ya dia juga tetap punya peranan penting dalam novel ini.

Hubungan masa lalu antara Widy dan Gian juga tidak disangka-sangka saling berhubungan. Gejolak perasaan mereka di dalam cerita juga cukup kuat membuat saya ikut simpati :')

Karakter dengan Sisi Gelap Mereka

Dikarenakan dikisahkan dengan berbagai sudut pandang, pembaca jadi tahu nih sisi gelap dan masa lalu tiap karakter di sini. 

Ada Widy dan Gian yang diam-diam harus berdamai sama masa lalu mereka, yang kalau diumbar malah bikin luka. Reaksiku pas baca masa lalu mereka tuh kayak... Gila, bisa banget hidup dengan trauma rasa bersalah kayak gitu.

Ada Irma, bestie-nya Widy yang suka cemburuan. Definisi buah jatuh nggak jauh dari pohonnya. Maklum dia dibesarkan dengan tekanan ibu yang suka kebakaran liat rumput tetangga lebih hijau. Alhasil pelampiasannya ke anak. Bikin si Irma juga mudah iri sama Widy. Tapi tetep kasihan :')

Lalu ada Devita... aduh, ini paling aduh. Jangankan Devita, aku yang sebagai pembaca aja berasa ikut trauma. Merinding. Lagi-lagi saya pengin cuci mata TAT. Ya nggak heran dia punya dendam kesumat.

Makhluk bernama laki-laki, apa memang seperti itu? Mereka mengiming-imingi cinta. Kemudian, saat semua tidak sesuai keinginan mereka, mereka menjadi iblis lalu menindas perempuan.

Cuma di bagian terakhir itu entah kenapa kayak agak buru-buru gitu ya? Jadi, kejadiannya seperti dipercepat, agak kurang dieksekusi rencananya. Tapi tetap sih karena ini debut novel kak Misha, masih oke.

Lagipula, bentuk ending yang seperti ini memang cukup sering dijumpai di buku-buku Iyamisu yang pernah aku baca di karya Akiyoshi Rikako atau Minato Kanae.

Penutup

Cerita dalam Penebusan ini mengangkat isu sosial pelecehan seksual yang marak terjadi, termasuk di negeri ini, yang kalau beritanya dibaca sangat membuat miris. Mulai dari perundungan hingga pelecehan seksual. Dan berujung sang korban jadi harus mengakhiri hidup.

Belum lagi terkadang malah korbannya yang disalahkan. Hukum juga bisa dibeli dengan uang atau keputusannya malah tidak adil bagi korban. Asli, miris banget. Kepikiran juga, kok bisa ada manusia setega itu?

Novel Penebusan ini tuh meskipun pendek, tapi isinya berbobot.

Jadi, untuk perempuan jaga diri kamu baik-baik ya. Jaga dirimu dari sentuhan-sentuhan kecil dari laki-laki, bahkan jika laki-laki itu orang yang sangat kamu kenal. Untuk yang pernah jadi korban, selama masih hidup, di sana pasti ada secercah cahaya yang membantu untuk bangkit :')

Sebaliknya, untuk laki-laki tolong dijaga para perempuan yang kamu sayangi. Mulai dari yang dekat seperti Ibu, saudara perempuan, dan teman perempuan.

Lalu novel ini ngasih pesan juga untuk orang tua. Sebagai orang tua, sangat penting loh mengajari anak dasar-dasar sex education sejak dini. Tentu ini akan jadi PR besar bagi orang tua dan tetap harus hati-hati dalam menyampaikannya kepada anak. Karena itu, ilmu parenting sangat penting!

*

Overall, untuk sekelas novel debut penulis ini sudah cakep kok. Selain temanya relate dengan isu sosial masa kini, banyak pesan moral yang didapat. Buku ini recommended untuk dibaca, tapi sekali lagi trigger warning-nya mohon diperhatikan kembali yaa.

Terima kasih sudah membaca ^^

Post a Comment

0 Comments