[Book Review] The Good Son by Jeong You-Jeong

Informasi Buku

Judul: The Good Son
Penulis: Jeong You-Jeong
No. ISBN: 9786020622569
Penerjemah: Lingliana
Desain & Ilustrasi Sampul: Martin Dima
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit: Cetakan pertama, 2019
Jumlah Halaman: 408 hal.
Kategori: Thriller & Mystery

Blurb

Yu-jin terbangun karena bau darah dan menemukan dirinya berbaring di ranjangnya sendiri dalam keadaan berlumuran darah. Tetapi itu bukan darahnya. Lalu darah siapa? Jawaban untuk pertanyaan itu baru diketahuinya setelah ia menemukan ibunya tergeletak tak bernyawa dengan leher tergorok di tengah genangan darah di kaki tangga apartemen dupleks mereka.

Sebagai penderita epilepsi, ingatan Yu-jin sering bermasalah dan ia tidak bisa mengingat apa pun yang terjadi kemarin malam. Hanya suara ibunya yang selalu terngiang-ngiang di telinga. Suara ibunya yang memanggil namanya. Apakah sang ibu memanggilnya untuk meminta tolong? Atau untuk memohon agar Yu-jin tidak membunuhnya?

Yu-jin pun berusaha mencari tahu apa yang terjadi, menggali ingatannya, dan menguak rahasia gelap tentang keluarganya... dan tentang dirinya sendiri.

Sementara itu, di dermaga tidak jauh dari sana, ditemukan juga mayat seorang wanita muda dengan luka menganga di leher.

Review

Sebagai penyuka genre mystery dan thriller, aku cukup penasaran dengan kisah The Good Son ini. Blurb di bagian belakang buku sungguh memikat hati.

Untungnya, buku ini ada di iPusnas. Jadi, aku tidak perlu repot beli (dan juga dikarenakan isi dompet yang tidak memadai)😂. Bagi yang penasaran, kalian bisa baca bukunya dengan meminjam di iPusnas. Tapi untuk kamu yang masih meragukan ceritanya, mari aku ulas novel ini lebih lanjut.

Pada bagian awal novel ini, aku dihadapkan dengan adegan yang menunjukkan bahwa tokoh utama dalam novel ini memiliki suatu penyakit. Ditambah pula fisiknya lemah. Lalu ketika sampai di bagian pertama, pembaca akan langsung dihadapkan oleh sebuah tragedi berdarah-darah. Khas novel thriller-mystery.

Singkatnya, bab pertama sama persis seperti yang diceritakan di blurb belakang buku. Yu-Jin terbangun dalam keadaan bersimbah darah dan ibunya ditemukan tewas. Siapa yang membunuhnya? Yu-Jin no have a clue. Sebagai penderita epilepsi, ingatannya sering kali bermasalah. Yang dia ingat hanya suara ibunya yang samar-samar. Apakah dia minta tolong atau ketakutan akan diri Yu-Jin?

Ada yang belum tau apa itu epilepsi? Singkatnya, epilepsi itu gangguan sistem saraf pusat yang disebabkan oleh pola aktivitas listrik otak yang tidak normal. Kalau mau tau lebih jelas tentang epilepsi, kamu bisa membacanya di sini.

Pada titik ini aku langsung diselimuti rasa penasaran. Lalu tanpa sadar membacanya dari tengah malam sampai pagi 😂. Jujur aja aku baca novel ini dalam 2 hari karena masa pinjam iPusnas memang hanya 2 hari.

Menurutku, The Good Son menyuguhkan cerita yang bagus nan menegangkan. Genrenya lebih dititik beratkan ke arah thriller daripada misteri. Pembaca dibawa ke alur cerita di mana mereka bisa merasakan menjadi sosok Yu-Jin, seorang penderita 'epilepsi'.

Sayangnya plot twisnya kurang ngena karena aku sudah bisa menebak dari awal. Tapi bukan berarti membuatku berhenti membacanya atau nggak seru. Aku selalu ingin tahu kejadian demi kejadian apa yang akan terjadi dalam buku yang hanya berisi empat bab ditambah prolog dan epilog ini. 

Alurnya lambat. Pembaca dibawa untuk merasakan konflik batin Yu-Jin dari masa lalunya. Serta ada banyak pemikiran dan pergulatan batin Yu-Jin. Jadi, membacalah dengan cermat karena alurnya maju-mundur cantik.

Karena isinya lebih banyak ke pemikiran dan gejolak yang Yu-Jin rasakan, buku ini luar biasa banyak narasinya. Sempat bosan di bab-bab awal. Padahal saya lebih mengharapkan akan ada konflik yang agak drama antara Yu-Jin dengan Hae-Jin 😂 dan endingnya sungguh terlalu.

Novel ini menunjukan bahwa semua manusia di dunia ini memiliki sisi gelap. Baik aku atau pun kamu. Hanya saja, mampukah kamu menghadapinya? Karena pada kenyataannya musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri.

Novel ini aku rekomendasikan untuk kamu yang menggemari genre thriller/mystery. Tapi untuk kamu yang cepat bosan dalam membaca narasi yang luar biasa panjang, aku tidak merekomendasikan membaca The Good Son. Karena seperti yang kubilang di awal, novel ini lebih banyak narasi daripada dialog.

Dan aku tidak bisa begitu banyak cerita tentang novel ini agar tidak menimbulkan spoiler. Yang pasti, jalan pikiran 'psikopat' itu ternyata mengerikan lho teman-teman. Kalau penasaran, segeralah baca ini. Pokoknya aku sebal sama endingnya.

Kuberikan 3.5 🌟 untuk The Good Son.

Untuk kamu yang sudah baca novel ini, bagaimana menurutmu? Coba tuliskan komentarmu di bawah 😁 dan terima kasih sudah membaca.

Post a Comment

6 Comments

  1. Baru mulai baca buku ini...dan benar, mulai merasa ceritanya kok nggak maju-maju, hehe...baru sampai halaman 70 sih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, begitulah. Alurnya memang agak lambat hehe. Ayo, semangat untuk tuntaskan bukunya, kak :D

      Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar ^^

      Delete
  2. MahasiswasastrayanghampirlulusAugust 27, 2020 at 8:10 PM

    Novelnya menarik dan emang ga cocok buat yg gk sabaran. Endingnya wow ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, benar kan? Sangking lambatnya alur, pasti bikin orang yang nggak sabar makin tambah nggak sabar. Tapi endingnya tetap bikin gemes XD

      Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar ^^

      Delete
  3. Thank you buat review nya jd ngasi sy pertimbangan buat baca heh3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama kak. Senang review ini bisa membantu. Happy reading ya dan terima kasih sudah mampir ^^

      Delete

Terima kasih atas kunjungannya. Jangan lupa meninggalkan komentar setelah membaca. Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan :)