[Book Review] Scheduled Suicide Day by Akiyoshi Rikako


Informasi Buku

Judul: Scheduled Suicide Day
No. ISBN: 9786026383198
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerjemah: Andry Setiawan
Penerbit: Haru Media
Tanggal Terbit: Cetakan pertama, April 2017
Jumlah Halaman: 280
Kategori: Fiksi
My Rated: 4/5🌟

Review


“Coba dinginkan kepalamu. Bunuh diri itu bukan masalahmu sendiri. Bunuh diri itu akan membunuh hati orang-orang lain di sekelilingmu juga.” – hal. 85

Halo! Apa kabar semua? Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, ya? Duh, quote di atas bener dan ngena banget, ya?

Kali ini saya akan mereview novel misteri karya Akiyoshi Rikako yang berjudul Scheduled Suicide Day. Siapa yang sudah baca? Buat yang mau beli, tapi butuh pertimbangan, boleh banget baca review ini dulu. Saya berusaha untuk tidak memberikan spoiler. So, lets check this out!

Scheduled Suicide Day adalah karya ke empat Akiyoshi Rikako yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Haru Media. Karena kesuksesan novel-novel sebelumnya, karya Akiyoshi Rikako cukup diminati oleh pembaca tanah air. Poin unggul untuk semua karya Akiyoshi Rikako adalah plot twist.

Masih dengan judul dan genre yang ‘gelap’, novel ini menceritakan tentang Watanabe Ruri yang berniat bunuh diri untuk mengungkap kejahatan ibu tirinya (Reiko). Ruri menduga ayahnya dibunuh oleh ibu tirinya. Ruri tidak bisa melaporkan Reiko karena semua bukti tidak ada. Antara dilenyapkan atau disembunyikan Reiko. Untuk mengungkap kejahatan Reiko, Ruri tidak punya pilihan lain selain bunuh diri dan meninggalkan surat wasiat.

Tanpa diduga, niat bunuh diri Ruri dihentikan oleh seorang hantu laki-laki bernama Shiina Hiroaki. Hantu itu menawarkan bantuan untuk Ruri. Dia akan membantu Ruri menemukan bukti kejahatan Reiko, namun Ruri menetapkan waktu mencari hingga satu minggu. Jika dalam satu minggu bukti tidak ditemukan, Ruri akan mengakhiri hidupnya. Dan Hiroaki tidak boleh mencegahnya lagi.

Waw! Akiyoshi Rikako benar-benar membuat awal yang bagus agar pembaca tidak langsung menutup buku. Begitu menyelesaikan bab satu yang cukup panjang, langsung... “Gila! Satu minggu doang?! Bisa ketemu tuh buktinya?!”

Kemudian petualangan Ruri dimulai. Oh, meskipun judulnya ada kata ‘bunuh diri’, tapi isi novelnya remaja banget loh. Manis. Jadi, isinya gak cuma misteri aja, bumbu-bumbu romancenya cukup bikin senyum sendirian.

Karena ini novel Akiyoshi Rikako, bacanya harus teliti. Siapa tau bisa nebak endingnya? Kan keren banget tuh, mengingat saya tertipu sama ending di novel sebelumnya.

Nah, perlahan-lahan semuanya terkupas satu-satu. Sedikit demi sedikit masalah mulai terlihat. Dan seperti biasa, Akiyoshi Rikako selalu memunculkan tokoh yang bikin kita berpikir, “Jangan-jangan dia pelakunya?”. Tapi saya gak mau kejebak lagi.

Ketika memasuki tahap penyelesaian konflik, voila!

Dugaan saya tepat sekali. Terus seneng gitu karena berhasil nebak endingnya. Saya gak tertipu lagi seperti sebelumnya. TAPI, sepertinya Akiyoshi Rikako sadar kalau beberapa pembaca akan berhasil menebak akhirnya, karena itu dia buat lagi plot twist di bab selanjutnya. Sukses bikin saya “WHAT?! SERIUSAN?!”. Lalu saya kegirangan sama endingnya hehe.

Gak nyesel dan gak rugi beli novel ini 😊

Kelebihan
  • Hasil terjemahan sangat baik. Gak perlu khawatir harus muter otak untuk memahami satu kalimat karena novel ini diterjemahkan dengan gaya bahasa remaja yang mudah dipahami.
  • Plot tersusun dengan rapi. Begitu juga pada saat misteri satu per satu terungkap. Penyelesaian konfliknya juga oke banget.
  • Karakter dalam novel tidak membosankan. Jadi, interaksi antar tokoh cukup menarik diikuti.
  • Memiliki pesan mendalam. Lewat Scheduled Suicide Day, Akiyoshi Rikako mengajarkan bahwa bunuh diri bukan pilihan terbaik untuk menyelesaikan masalah. Seberat apapun masalah, harus kita hadapi, jangan lari! Ngena banget buat warga Jepang sana yang suka sekali bunuh diri jika tertimpa masalah berat.

Kekurangan
  • Editor juga manusia. Jadi, saya ada menemukan typo di novel ini. Sebagai contoh, ada typo di halaman 272.

Mungkin itu saja. Saya berikan rating (4/5) untuk Scheduled Suicide Day.

“Satu kesalahpahaman, melahirkan kesalahpahaman yang lain, kemudian semuanya menjadi besar.” – hal. 237

Post a Comment

0 Comments